cari di sini

June 28, 2011

Movie: Last Night (2010/2011)

Sebagai perempuan, ketika Anda pergi bersama pasangan Anda, pernahkah Anda melihat sinyal-sinyal bahwa ada perempuan lain yang tertarik pada pasangan Anda? Sialnya adalah, ketika perempuan tersebut cukup atraktif. Hal ini akan lebih parah apabila Ia adalah kolega pasangan Anda.

Saya menonton sebuah film pada pre-release lalu, Last Night. Bercerita tentang kehidupan pernikahan seorang penulis, Joanna (Keira Knitghley) dan Michael Reed (Sam Worthington), seorang pebisnis. Kisah ringan yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya dalam pernikahan, mungkin juga dalam kisah cinta Anda.

Last Night bercerita saat pasangan ini terpisah pada satu malam karena Michael harus menghadiri business trip bersama koleganya, Laura (Eva Mendez) yang ternyata saling tertarik dengan Michael. Michael berusaha menahan diri dan tetap setia, sementara Joanna ternyata kedatangan tamu, Alex (Guillaume Canet), kisah cintanya yang lalu. Malam seperti apa yang mereka lalui saat mereka terpisah? Bisakah mereka tetap setia satu sama lain?

Geregetan dan deg-degan adalah apa yang Saya rasakan saat menonton film ini. Ya, karena kisahnya ringan, dan sangat nyata. Dan mungkin, pernah kita alami.

Poster: Last Night

poster source

June 22, 2011

Jika Aku Menjadi dan "kemana sih anak-anaknya??"

Weekend lalu gw sempet nonton 'Jika Aku Menjadi' yang tayang di Trans TV. Ya. Intinya adalah memberikan 'kesempatan' untuk orang-orang muda yang lebih beruntung untuk hidup seperti orang-orang yang 'lebih hebat'.
Perempuan hebat yang kisahnya diangkat minggu lalu adalah seorang nenek yang hidup sendiri. Ia sampai terpaksa makan semacam umbi-umbian karena tidak punya uang untuk makan nasi. Untuk menahan rasa sakit tangannya yang patah, beliau bahkan meminum obat untuk unggas.
Gw nangis aja deh. Kaya digamparin pake ipad deh rasanya.
Tapi ada satu scene dimana peserta bilang bahwa sang nenek sebenarnya merasa kesepian, tapi ia tidak mau mempermasalahkan anak-anaknya yang tidak mengunjunginya.
Yes. Setiap kali gw nonton acara semacam ini, dimana ada orang tua yang tinggal sendiri, di rumah yang tidak lagi layak, gw akan bertanya: kemana sih anak-cucunya?? Tapi, itu dulu.
Dulu? Ya. Gw mengalaminya. Almarhumah nenek gw dulu tinggal sendiri di desa gw. Kami, terutama nyokap gw, bukannya gak mau mengurus beliau. Tapi, seriously, kami seringkali meminta beliau tinggal bersama kami, atau salah satu anaknya, di Jakarta. Tapi, beliau bersikeras tidak ingin meninggalkan rumah tuanya di desa. Alasannya: tidak ada yang mengurus rumah dan kebun. Banyak kenangan yang ada di rumah tersebut. Padahal, kami punya penjaga rumah dan kebun.
Kita harus paham, setiap sudut rumah yang sudah lama kalian tinggali pasti punya kenangan yang akan sulit dilepaskan kan? Tampaknya itu juga yang menjadi alasan orang-orang tua di reality show dan kehidupan nyata sulit untuk meninggalkan 'rumah tua' mereka. Sulit untuk memasukkan kenangan baru dalam memory mereka, dan, sulit untuk kita memaksa mereka untuk melepas kenangan yang telah tertanam. Dan gw, gw sedih banget kalo harus memaksa beliau cuma bisa mengingat rumah itu dalam kenangannya karena harus jauh dari rumah itu. Gw aja kalo lagi BT banget selalu kabur ke rumah itu. Gw akan merasa tenang dan tentram.
Nyokap gw hanya akan memaksa, as in marah, nenek gw untuk ke Jakarta apabila beliau sakit. Kalau beliau sudah sembuh, maka beliau akan memaksa, as in ngambek, untuk cepat kembali ke desa.
Sulit untuk kami mencari 'pendamping' yang sesuai dengan beliau. Beliau masih didikkan Belanda yang tegas, teratur, dan penuh norma. Maka, sulit untuk mencari yang bisa 'patuh' dan bertahan dengan beliau. Untunglah yag terakhir ini tidak ada masalah.
Ya, sekarang gw udah ngga lagi 'sewot' "anak-anaknya kemana sih??" kalo nonton acara semacam ini. Karena, mungkin keturunan nenek gw mungkin masih mampu untuk sering menjenguk beliau. Masih cukup untuk membayar 'pendamping' untuk beliau. Sedangkan yang di tivi? Mungkin keturunan nenek/kakek tersebut memang tidak mampu untuk sering-sering berkunjung, atau membawakan makanan, apalagi harus mencari 'pendamping' bagi orang tua mereka. Dan, seperti nenek gw, mungkin mereka juga gak bisa memaksa orang tua mereka untuk ikut tinggal bersama mereka.
Jadi, gw sudah berhenti untuk nyinyir 'kemana sih anak-anaknya?'

Dan gw, sangat kangen nenek gw. Bobok yang tenang ya Mbah.. :')


June 10, 2011

Coffee-addict Anonymous

Yak, jadi gini ya kawan, saya akan menulis sesuatu yang fungsinya membantu diri saya sendiri.
Saya baru menyadari satu hal.

Hari Sabtu lalu saya mengadakan pelatihan di SMA Gonzaga, dan entah kenapa hari itu saya merasa 'aneh'. Seperti merasa tidak berada di sana. Akhirnya, malamnya saya dan teman saya, Verdi memutuskan untuk keluar dan mencari makanan. Kami pergi ke Indomart. Saya akhirnya keluar dengan segelas kopi panas di tangan.
Verdi kemudian menyadarkan saya, "lo udah addicted ya?" sambil masih berusaha meraba-raba how far 'kecanduan' is, Verdi menambahkan, "lo gelisah banget seharian ini."
YES. Ini jawabannya. Inilah kenapa saya merasa 'aneh' seharian ini. Dan kenapa akhirnya setelah minum kopi saya merasa lebih nyaman. Dan Verdi akhirnya menyadarkan saya. Yes. Minggu lalu saya pergi ke acara keluarga. Hari itu pun saya merasa uring-uringan. Sore harinya akhirnya saya keluar dan membeli kopi. Dan, kalau saya mau lebih jujur pada diri saya sendiri, ternyata memang hal ini sering terjadi. Bedanya, pada saat pelatihan atau acara keluarga, saya tidak seleluasa itu untuk pergi ke dapur dan membuat kopi.
So here I am. Berhenti denying keadaan bahwa saya kecanduan. Saya sudah 2 kali relaps. Dan saya mengundang teman2 yang ingin membantu saya untuk berhenti dari kecanduan ini. Kenapa ini seolah-olah menjadi hal besar? Karena merasa uring-uringan saat ngga bisa ngopi itu mengganggu, kawan. Karena saat otak Anda berhenti bekerja karena belum ngopi juga mengganggu, kawan.
Saya sudah beberapa kali mecoba men-substitusi dengan teh. But, I won't stop drink tea. I have to substitute 2 glasses of coffee with a-whole-day of Tea. Dan, saya pikir, ini ngga kalah -ngga-sehatnya.
Jadi, terimalah undanganku ini, kawan. Kalau ada yang mau membuat intervensi untuk para pecandu kopi-or-at-least-caffeine, Saya bersedia bergabung. Ciao.

June 09, 2011

S.A.C

Happy Thursday people!!!

Weew, a lot of things need to be shared. I'm so sorry that I have to prepare some presentations, important ones, so that this blog was neglected.. :(
Here I am. Got to tell you some updates:
1. I have resigned from BINUS University. This is hard. But this is the choice I have to take due to my next update -->
2. GOT MY NEW 'JAKUN' and 'KTM'. Yeaaaay!! I'm officially a student again!! Wish me luck people!!

Then, in this post, I'll share about my first update. Teng terereeeeng...

Yes, May 31st was my last day at BINUS UNIVERSITY. I've told you, this is not easy. I've told you as well how I love this place, this job. But, once again, this is the choice I've made. For my study.
May 30th, we held an internel meeting. But since this meeting was started, I know, I wasn't there. My mind was flying here and there. Rewinding all the so called great and silly time we had. And, the last session of the meeting was my session. As a talkative one-yeay- this is the hardest session I ever had. Hrrr. I didn't mean to be so mello-dramatic. But I couldn't. -Ah, I hate Manga for having such of it-
It was hard, even only to say 'Thank You', without remembering all the memories I had with each of them. So, yes, I cried. A lot.

Mbak Astri, my manager. She always know how to support her team. She always emphasizing that the important thing from a task that was given to her team is the chance to learn and improve.
Mbak Anggi, my head section. The one give me trust that push me to learn and improve. The one that thought me alot about the structure and procedure.
Mbak Reno, the one that frequently got 'another job' from me, when the deadline was closeeeeeer.
Mbak Ucil, my snack stealer. :p the one that always cheer me when she bullies Ocep.
Eileen, the great BINUSIAN. From students that took a mentor role, than bravely took nindya role than came as one of the family. Trust me, you'll learn a lot from this team.
Mbak Dede, *uhuk* we want another baby in the team *uhuk*. Mbakku yang baik dan bijak. The one who always teach me how to grow up, hillariously. :p
Ci Lau, orang paling sabar sedunia. The one that might remember me as her nightmare. Since, one day, the first time we took the same route to go home, we were trapped in a worst flood. No bus, bajaj, or cab. Meh. Sooooowwwrrryyyy ya...
Vica, the photographer. The one that seems keep alot in her mind. I hope you cam learn and improve alot with this team. I know this team need your hands more than you think.. :)
*elap ingus*
kakak Geoooo, the one that gave me farewell speech as if I were his girlfriend. Ah, my partner in GAULness. My last MCing partner. I wish you came earlier deh Kaaaak, We could have made the most gaul duet ever. Eh, terima kasih ya sepatunyaaaa... *ciumbasah*
kakak Yeyey, my fashion-guru. My shoe-fetish partner. My lovely sister. Huhuhu. The one that I always come to when I need to charge my battery. *ini kok kayak porno ya jadinya??* *shoooooooo*
Rut, Cinca Lowra KW9. The one that I love so much. :D for the reason that you know ya Ruuut. :p without you, my day would be so empty. Trust me.
Wiwit, the one that take me to train-world. The most-orderly person in team. That put things right in the right place precisely. Take a breath Wit..
Mbak Ria, my partner in almost everything. Coffee time-mate. Bullying people-mate. Gossiping thru eyes-mate. Planning something bad-mate. Ah, we shared too much Mbak, that's why we fight a lot as well. My Padang Jauh genk.
My Ocep!! The one that show me that grow up is fun when you keep your childhood inside. I'll miss you live stories, your gossip about everyone-that sometimes i don't even know-. I miss the time you sneak up to my desk and put that frustrated face when the formula you made didn't work. Aaaaaaaaaaaaaa..
Last but not least, the one that I didn't meet in my last day, Mangaraja. The one that took me to this great place. Let's meet up at Sagalaherang.

Thank you all, Cry, Laugh, fail, learn, success, and all of the great things happened in my life.
THANK YOU.