cari di sini

July 19, 2011

Love lesson

*melihat papa mencuci piring*
aku: "nyuci piring boss? " *anak durhaka*
papa: "iya, kasian mama, kalau nyuci piring malem2 tangannya sakit. Jadi besok pagi bangun2 nyuci piring deh. Jadi mending papa yang cuciin.."
aku: :') *anak durhaka kini terharu*

Dad shows his love in simple way, constantly. That's the best lesson and experience I have about growing old together, about loving each other.


July 15, 2011

Commuter Line?

Siang ini di SCTV ada berita tentang kereta commuter line. Yang Saya baca dari tweet teman2 saya yang anak kereta -duile- sih, banyak keluhannya. Hmm, saya sendiri sempat menjadi anak kereta selama 1 tahun kemarin. Setelah resign, hubungan Saya sama kereta juga hampir putus. -duile, lagi-

Anyway, selama setahun kemarin, kereta menjadi moda yang cukup Saya andalkan. Saya menjadi anak kereta. Benci-benci cinta kalau dia lagi terlambat atau ada gangguan. Tapi, waktu tempuhnya menjadi yang paling nyaman dan sehat mental buat Saya yang berkantor di Slipi dan pulang ke Cijantung (naik kereta dari Stasiun Tanah Abang sampai Stasiun UI).

Bukannya Saya sombong, (walau emang sombong), tapi, Saya biasanya lebih memilih kereta ekspress. Ya, bedanya memang cukup banyak, 3500 rupiah. Coba dikali 20 hari kerja, Lumayan kan? Saya punya beberapa alasan mengapa Saya memilih kereta ekspress. Pertama, waktu tempuhnya yang lebih cepat. Ya, walau kereta ekonomi AC seringkali datang lebih dulu, tapi, ekspress seringkali waktu tempuhnya lebih cepat. Ngga kelamaan dijalan, ceuk mama teh. Kedua, lebih nyaman. Kereta ekspress biasanya hanya berhenti di Stasiun Sudirman. Artinya, hanya ada satu kali penambahan penumpang. Ngga terus menerus disesaki. Dipaksakan, padahal sudah tidak cocok lagi, eh tidak cukup lagi. *selain itu, di Sudirman yang naik kadang2 mas-mas ganteng yang pulang kantor. Wangi.* *teeeeeet*

Yak, yang ketiga, lebih aman. Seriously. Ketika kuliah, Saya sering naik kereta ekonomi maupun ekonomi AC. Hmm, berhenti di setiap stasiun berarti kesempatan si copet untuk kabur sesaat setelah nyopet itu lebih banyak. Waktu untuk nyopetnya pun lebih banyak. Setara dengan jumlah stasiun yang akan dihampiri si kereta. Ekonomi AC ada copet? Karena berhenti di setiap stasiun, mereka gak perlu beli karcis. Setelah naik, nyopet, turun aja di stasiun terdekat. Biasanya mereka lebih hapal tentang waktu pengecekkan karcis, kan?

Hmm, berhubung kita harus selalu mendukung usaha perbaikkan yang dilakukan, semoga faktor-faktor kenyamanan di atas diperhatikan oleh pengelola Commuter-Line yang tampak seperti baju baru buat Ekonomi AC. Selain itu, kita juga harus paham, kenapa kereta sering mengalami gangguan? Ongkos kereta yang kita bayar selama itu disubsidi. Dan jumlah subsidi yang SEHARUSNYA dibayarkan pemerintah itu cukup banyak. Sayangnya, saya perrnah membaca kalau utang subsidi ini belum dibayarkan oleh pemerintah ke pengelola. Jadi, kalo tarif/ongkos tiket harus terus dipotong, tapi subsidinya ngga dibayar, tambah lagi banyak yang tidak beli tiket, gimana pengelola mau melakukan perawatan?

Ya, kira-kira, itu yang ada di pikiran Saya tentang Commuter Line, eh, perkeretaan. Since, belum pernah naik Commuter Line. Semoga kita bisa saling mendukung dan menjaga fasilitas bersama. Seperti yang ditanamkan sejak SD di pelajaran PPKn dulu. Hmm, termasuk tidak membuang sampah permen, aqua gelas, atau bungkus snack lainnya di dalam gerbong. Ingat, kebersihan sebagian dari iman.



July 12, 2011

Untuk Pengendara Motor yang Baik..

Selain mabuk, hal lain yang berbahaya bagi pengendara (motor) adalah pengendara motor lain yang baru bisa naik motor.

Seriously. Perilaku mereka bisa disetarakan dengan (sebagian besar) pengendara bajaj. Men, hanya mereka dan tuhan yang tahu, kapan mereka mau berhenti, atau belok.

Dear You stupid riders,
Bisa ngegas dan menjaga keseimbangan motor ngga membuat Anda layak menjadi seorang pengendara motor.
Jangan karena motor matic hanya perlu gas dan rem, Anda lantas merasa pantas berkendara di jalan raya. Oh men, percayalah, test mendapat SIM motor gak semudah itu.

Berkendara dengan selamat bukan hanya tentang Anda bisa selamat selama berkendara. Kalo ada orang yang gak selamat karena Anda, itu fatal.
Kalo Anda selamat selama berkendara di jalan, belum tentu karena Anda jago, mungkin karena orang lain yang mengalah, atau mungkin pasrah menghadapi kebodohan Anda.

Anda bukan pembalap MotoGP. Motor Anda dilengkapi kaca spion. Dua buah. Kalo posisi spion Anda sudah berdoa, menengadah ke atas, bagaimana Anda bisa melihat kendaraan lain di belakang Anda.
Motor Anda juga punya lampu sen. Bukan hanya sebelum belok, sebelum Anda pindah lajur, berikanlah tanda untuk kendaraan di sekeliling Anda. Sebelum pindah/belok, jangan lupa, sekali lagi, LIHAT SPION, mbak.

Seriously, berkembangnya motor matic berkorelasi positif dengan kekacauan di jalan (gw rasa). Jalan di lajur kanan, tapi kecepatan setara dengan kendaraan di sebelah kirinya, atau malah di sebelah kirinya kosong itu bikin orang pengen nyusul sambil nendang kendaraan Anda.
Dan buat mereka yang suka mengendarai motor pakai 1 tangan, kalo gw nyusul trus ngerem mendadak di depan lo, gw cuma mau tes kesigapan lo. Kalo mau santai, jalan di kampung aja Mas, jangan di jalan raya.

Tapi, ini serius. Ini kenapa tulisan ini dibuat dalam Bahasa Indonesia. Biar pengendara-pengendara motor yang kapasitas otaknya kurang, bisa paham tulisan ini.
Bahwa berkendara dengan selamat itu bukan berarti ANDA saja yang SELAMAT, tapi pengguna jalan yang lain juga TIDAK CELAKA dan TIDAK TERGANGGU KENYAMANANNYA karena ANDA.

BIJAK, JAGA KESELAMATAN ANDA DAN ORANG SEKITAR ANDA.

July 01, 2011

Movie: Something Borrowed (2011)

Persahabatan dan cinta itu memang, tipis-tipis berbahaya. Sengganya, ini yang gw tangkep dari film Something Borrowed. dan hidup gw. Meh.


Rachel (Ginnifer Goodwin) bersahabat sejak kecil dengan Darcy (Kate Hudson). Darcy yang modis dan 'gaul' akan segera menikah dengan Dex (Colin Egglesfield), sahabat Rachel sejak mereka kuliah hukum. Darcy, selalu mendapatkan apa yang ia Inginkan. Itulah yang dilihat oleh Rachel. Hidup mewah, popular, dan dengan kapasitas akademisnya yang kurang, Darcy bahkan diterima di Notre Dame University. Maka, Dex yang tampan dan pintar definitely would choose Darcy than herself. That was what she thought.
Kalo lo dan sahabat lo menyukai cowo yang sama, sementara sahabatlo lebih atraktif dan 'cool', apa yang akan lo lakukan? Memperjuangkan perasaanlo? BOHONG!

Konflik dimulai saat setelah beberapa kejadian, ternyata, Rachel yang menganggap Dex hanya menganggapnya sebagai sahabatnya malah tak sengaja mengungkapkan perasaannya. Dan Dex, yang ternyata menganggap Rachel hanya menganggapnya sebagai sahabatnya, akan segera menikahi Darcy. Sahabat Rachel.

Be honest! Apa lo akan memilih untuk hidup sesuai keinginanlo, atau, lebih sering untuk hidup sesuai harapan orang tentang lo? Kegamangan ini pun terjadi. Rachel ingin menghindari semua ini, karena tidak ada sahabat yang ingin merebut calon suami sahabatnya. Walaupun, keinginannya adalah melakukan hal itu. WHAT WOULD PEOPLE SAY??

Sayangnya, pada saat Rachel memilih untuk mengikuti keinginannya, Dex tidak mampu memperjuangkan keinginannya. Seperti Ia tidak mengikuti keinginannya menjadi guru karen orang-orang di sekitarnya melihat Ia sangat cocok menjadi seorang pengacara. Membatalkan pernikahan bukan sesuatu yang diharapkan orang-orang darinya. Terlebih lagi saat orang tuanya menekan Dex untuk menjaga kehormatan keluarga.

Apa yang terjadi? Tenang, ada Ethan (John Krasinski) sahabat Rachel dan Darcy sejak kecil yang ternyata mengungkapkan perasaannya. Drama belum selesai. Konflik belum usai. Ada Marcus (Steve Howey), sahabat Dex, yang membuat drama semakin seru.

DO WATCH THIS MOVIE! Terlebih lagi untuk Anda, yang seringkali 'mengalah".

poster source