cari di sini

April 25, 2011

Bumi Ini - Potret

Hari ini tiba-tiba ingin mendengarkan Album kedua Potret: II. Dulu Gw sangat suka dengan POTRET dan Melly. Menurut gw, liriknya kadang sederhana, abstrak, atau lucu. Tapi musiknya selalu bisa mendukung lirik yang dibuat oleh Melly. Di Album ini ada beberapa lagu yang sangat gw suka. Yang pertama adalah lagu Bumi Ini. Menurut Saya liriknya cukup 'dalam'. Setidaknya, bisa menjadi sentilan bagi kita untuk tidak pongah dan terus melihat ke bawah. Berikut adalah lirik lagu tersebut:
Lagu bisa di dengar di sini:
Bumi ini apakah daku punyai
Mengapa selalu sesak nafas kurasa
Sempit ruang dalam kamarku yang pengap
Tak bisa gapai, tangan kekar mengekang

Chorus:
Aku yang hina namun tetap manusia
Sama makan nasi dan meminum air
Jangan terinjak kaum papa mengiba
Kutuliskan ini untuk mengingatkan

Bumi ini apakah daku punyai
Mengapa terpisah cintaku dengannya
Cinta yang ada dalam hatiku ini
Tak tergapai karna kasta yang berbeda

Chorus:
Aku yang hina namun tetap manusia
Sama makan nasi dan meminum air
Jangan terinjak kaum papa mengiba
Kutuliskan ini untuk mengingatkan


Buat lagu yang kedua, nanti menyusul ya.. *ngetik liriknya dulu*

April 23, 2011

Smart home design! I want this so bad!

Selamat Hari Sabtu, temans!
Yes, Sabtu ini Saya masuk kerja. It's Okay, I love working Saturday. The day would run so fast and at the end of the day, I'll meet my D. Till the night ends. Yeay!

Ahyhei, that's not what i want to share. All I want to share is; I FOUND A GREAT HOME-DESIGN. Oh Yes D, save your money, Coz we gotta prepare this!

Check this out!

Here, we could have private room for our own me-time! And, if we want to read or having meal together, we can just move the wall into: BRILLIANT, Isn't it!

Then, see how smart and cool this bedroom:*yes, i Know It seems like nothing special, but.. when you open that wall, you'll have...
Another space for reading.. yeay!
it connects the bedroom with the working room..

Simple look form the working room when the wall is closed:
*simple bookshelf*

Aaaa.. I want it!

*source: toxel.com*

April 13, 2011

Gedung DPR, milik Marzuki Alie

Ya, sesuai dengan tren pemuda masa kini, maka Saya akan ikut menulis tentang pembangunan gedung DPR ini (news). Yak, seperti link yang Saya beri, hal ini memang telah terjadi sejak akhir tahun lalu. Ada dan tiada. Berhembus dan berlalu.
Tapi ya teman-teman, pembangunan yang konon bisa menghabiskan total biaya 1,2 Triliun ini menjadi sangat memancing emosi rakyat. Bukan hanya rencananya saja, tapi juga karena komentar yang terhormat ketua lembaga perwakilan rakyat yang konon disebut DPR, Marzuki Ali.
Perlu atau tidak. Tanya saya, maka saya jawab, Perlu. Iya, keperluan/kebutuhan orang kan beda-beda. Bisa aja membangun gedung baru itu memang sebuah kebutuhan. Biar kinerja lebih baik, Biar lebih nyaman, atau kursinya dikasih borgol biar gak bisa kabur2, atau gerbangnya pake kawat listrik biar gak bisa didatengin. Atau mungkin ruangannya diperluas biar bisa menginap dan bekerja memikirkan rakyat dan negara semalam suntuk. Tidak perlu saya perdebatkan. Yang menjadi masalah adalah urgensinya. Apakah memang HARUS SAAT INI gedung tersebut dibangun? Dengan keadaan rakyat yang, katakanlah, belum sejahtera.
Okay, Saya termasuk seseorang yang mendukung pembangunan monorail, subway, atau MRT. Ya. Sebagian orang merasa ini pemborosan, mubazir dll. Tapi menurut Saya, kalau kita pembangunan ini harus segera dilakukan karena keadaan jalanan Jakarta yang sudah tidak sehat. Kemacetannya sudah bisa mengurangi tingkat kebahagiaan penduduknya.
Hubungannya dengan Gedung DPR? Iya, Apakah sudah sebegitu mendesaknya untuk dibangun gedung baru?
"Ah, paling pas pembangunan gedung DPR dulu juga menjadi polemik. Trus sekarang udah diterima aja."

Hmm, mungkin tidak. Saat pembangunan gedung DPR tahun 1965, harga diri bangsa sebagai bangsa yang merdeka sedang berkibar, nasionalisme sedang membara. Ditambah akan diselenggarakannya CONEFO(Conference of the New Emerging Forces), maka pembangunan gedung ini dapat mengangkat 'harga diri' dan pencitraan bangsa. Maka, MUNGKIN pembangunan gedung ini tidak menjadi sebuah polemik yang besar. (Walau pembangunannya memakan waktu yang sangat panjang, 18 tahun).
SEKARANG? Apa ya kita sedang membutuhkan 'harga diri' dengan membangun gedung. Apakah 'pendidikan' dan 'kesejahteraan' sudah terpenuhi? Coba ya Teman-teman, Bapak-bapak, Ibu-Ibu, Tante-Tante lihat, apakah kualitas pendidikan kita sudah merata di seluruh daerah? Di Jakarta saja, apakah pendidikan sudah ramah terhadap teman-teman yang 'perlu berjuang lebih keras' hanya untuk hidup? Lalu, silakan di tengok Puskesmas, Rumah Sakit pemerintah dan sarana kesehatan lainnya. Apakah sudah tidak ada lagi pertanyaan "Siapa penjaminnya?" saat melangkahkan kaki? Apakah sudah tidak ada lagi orang-orang yang dirawat di koridor karena keterbatasan kapasitas?
Ya, udah sih lah ya. Kita kan rakyat biasa. Kalo kata Marzuki Alie, ini tuh cuma bisa dipahami elite. God Bless You, sir.


April 09, 2011

Wakil Rakyat, Seharusnya Merakyat..

Howkay, jangan terlalu serius ya pemirsa.
Tapi, kemarin semua orang tampak gempar dengan foto Bapak Arifinto, salah satu anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera, yang sedang menyaksikan film porno pada saat sidang paripurna.
Well, sebenarnya, pada sisi beliau menonton video saat sidang saja hal yang kurang berkenan di telinga. Beliau adalah wakil rakyat yang dipilih dan digaji dengan uang rakyat untuk mewakili rakyat(pemilih)nya. Dengan demikian, yang harus dilakukan oleh seorang wakil rakyat waktu sidang paripurna adalah mengikuti sidang tersebut, bukan menonton video. Apalagi yang porno.
Hal ini , menurut saya menjadi besar karena beliau adalah seorang wakil rakyat. Karena mungkin kalau yang kedapatan menonton adalah mahasiswa biasa, mungkin Ia hanya masuk ruang dekanat, tidak sampai masuk koran. Dan hal ini SEMAKIN BERTAMBAH BESAR ketika Arifinto ini merupakan perwakilan Partai PKS. Partai yang mengusung syariat Islam. Partai yang salah satu mentrinya duduk di posisi Kemenkominfo dan giat memerangi pornografi. Senjata makan tuan. Pagar makan tanaman. Gagak makan cincin (#eh). Ya, peribahasa tersebut kemudian seakan diperuntukkan untuk partai tersebut.
Seperti yang saya bilang, masalah keimanan adalah urusan individu dengan Tuhannya. Ketika ini digunakan sebagai slogan yang dibesar-besarkan sebuah partai, yang terjadi kemudian saat salah satu anggotanya saja melanggarnya, hal ini terlihat sebagai sebuah kemunafikkan. Yang kemudian ketika ada olok-olokkan yang berkaitan dengan hal ini, dapat saja menjadi isu yang terkait dengan sensitivitas keagamaan. Gesekkan berbau SARA.
Ya, marui kita lihat hal ini sebagai sebuah pelajaran.
Untuk mereka agar tetap was-was dan sadar bahwa mereka diawasi.
Untuk kita agar bisa tetap menjaga kata dan bahasa.

Wakil rakyat, seharusnya merakyat..
Bukan tidur waktu sidang soal rakyat..
-Iwan Fals

tidur aja sebaiknya jangan, apalagi nonton film porno, Pak.



April 07, 2011

April 02, 2011

BRAINGASM!

Woohoo!!
Allah memang Maha Baik. Yes, I said it even D is away. I think he's mingling with Momos and Mimi(san). Meh.
Yep, this is D's 7th day at Timor-Timur. Far. Abroad. (hyperbolic, huh?!) But God the almighty Loves me so much. Allah gives me a lotttaaaa thingsss to do. It's like building a curriculum, and it's integrated one. So this curriculum will be integrated to some subjects for the students in all major in the university. Cool, huh?! Yes! SAY YES! This is BRAINGASM!!! Feels like back to college. Woohoo!!
Bahaha, okay, not going tell you that much, since the deadline would be on 6th April and I just have finished 30% of it, perhaps. (tag: mbak Ria) bahahaha.
*ketakketik*
**Alhamdulillah**