Dan SIYALnya, banyak teman-teman saya yang bersyukur karena Saya sakit.
"Wah, lo bisa sakit juga? Syukur deh, kalo ngga sakit lo ngga istirahat."
kata Anna. Belum lagi di twitter. Yah, Saya bersyukur banyak yang memperhatikan Saya, terima kasih lho teman-teman, for knowing me that well. -___-
Saya akhirnya sadar, Saya memang sudah sangat jahat pada tubuh Saya sendiri. Sebutlah, kalau cuma suhu badan yang 'sedikit' meningkat sih biasa. Pusing sih bisa dilawan. Batuk mah pakai masker aja. Malah, pertengahan puasa kemarin, Saya sempat 4 hari gak makan, as in tidak mengonsumsi karbohidrat yang cukup. Jadi ceritanya, Saya sedang tidak puasa, jadi mama tidak membangunkan untuk sahur. Nah sesiangan sibuk kerja dan mengerjakan ini-itu ya, rasanya seperti puasa aja. Then, ketika waktunya berbuka, layaknya saat berpuasa, minum air dan beberapa potong tahu goreng tepung *turun temurun di keluarga* sudah mengisi penuh rongga perut yang kosong. Akhirnya, suatu pagi, Saya merasa sangat lapar saat bangun tidur. Saat itulah Saya baru ingat, kalau ternyata terakhir Saya makan adalah saat buka puasa bersama 4 hari sebelumnya. AHAHAHAHAHA. Ngelawak emang Saya ini.
Nah ceritanya, Selasa kemarin, hari ke-5 OBM 2011, Saya merasa sangat tidak enak badan. Bangun pagi, Saya menggigil dan meriang. Saya memaksakan diri. Karena, memang begitulah biasanya. Badan Saya terasa sangat nyeri, kepala Saya sakit dan pusing. Ya, sakit itu seperti ditusuk-tusuk, dan pusing itu seperti muter-muter, and I got them both.
THE SHOW MUST GO ON. Saya tiba di kampus dengan muka super memelas dan dikasihani sejuta fasilitator lain yang melihat. Masuk ke kelas menggunakan jaket, dan bersiap tampil 'seadanya' karena sangat tidak bisa bergerak.
Tapi, Larry King pernah bilang, saat kau berada di panggung, kamu bukanlah dirimu, kamu adalah dia yang diharapkan ada di panggung. Tiba-tiba Saya merasa 'tambah sakit' dengan menggunakan jaket. Akhirnya, Saya melepaskan jaket dan mencoba terus mengajar 'senormal' biasanya. VOILA, Saya bisa menyelesaikan tugas Saya hari itu. 2 sesi seperti biasa, artinya 2 kali 3 jam untuk memfasilitasi mahasiswa/i baru UI untuk belajar tentang aplikasi e-learning yang digunakan di UI. 2 kali memimpin 55 mahasiswa di kelas yang panjang seperti patas. Alhamdulillah, hasil penilaian mereka sangat memuaskan.
Sayangnya, 'orang lain' dalam diri Saya langsung minggat saat selesai mengajar. Badan kembali panas, kepala kembali 'cenat-cenut' hebat tiada tara. Saya memutuskan untuk langsung pulang, mengingat, masih ada hari terakhir yang harus saya 'tutup' dengan indah. Sampai rumah, demam Saya mulai berlebihan, panas tubuh mencapai 38.8 - 38.9 derajat celcius. Kepala Saya pusing bukan main, hingga tiduran pun tidak bisa membuatnya terasa lebih baik. Ketika tidak sanggup untuk ke dokter, Saya merasa terberkati punya banyak teman-teman dokter. Akhirnya @wahadasara, Ari dan Harry berhasil membantu Saya, menenangkan Saya, dan memberi beberapa suggestion untuk Saya. Walau tidak bisa makan, Saya memaksakan diri Saya untuk makan. Esok harinya, Saya kembali bisa mengajar, demamnya turun, tapi pusingnya menetap. Sara curiga ini Typhus atau infeksi bakteri. Kemudian Ia menyuruh Saya untuk melakukan tes darah. *doakan Saya hasilnya baik ya*
Hih! ini posting tentang apa sih? Saat ini sih masih pusing, tapi ya, pusing itu biasa *tetep ya* Intinya, Saya memang yakin, kekuatan passion memang besar. Buktinya, saat waktunya mengajar, Saya bisa lupa sama pusing Saya, giliran selesai ngajar, langsung pengen nangis sakitnya. Kedua, jangan jahatin badan kalian kaya Saya ya. Badan ini kan titipan Beliau. Bukan berarti kalian harus sering minum obat kalau sakit, tapi ISTIRAHAT. Karena sakit adalah tanda-tanda si tubuh udah mulai protes. Bukan berarti lemah atau riwil, tapi coba kenali tubuh kalian. Jangan terlalu dipaksakan, kalau 'drop' smapai harus masuk Rumah Sakit, lebih repot urusannya. Mahal, buang waktu, mengganggu aktivitas dan jadwal orang lain (yang kepentingannya melibatkan kita).