Mudik, Kenapa?
Huah! Usia gw lebaran 2012 ini 26 tahun.. Selama yang bisa gw ingat (pan kalo bayi kagak ingat), gw hanya pernah berlebaran 3 kali di Jakarta.. 2 tahun karena nenek sakit dan harus dirawat di Jakarta, yang ketiga karena nenek berpulang dan kami memutuskan untuk berlebaran di Jakarta agar bisa berkumpul semua. Iya, alasan selama ini kami selalu berlebaran di Rangkasbitung, kampung gw, karena nenek tinggal di sana. **then i made a promise that i will write about her, later**
Tahun 2012 ini, rumah kami di Rangkas baru selesai di renovasi (80%). Sudah bisa ditinggali, hanya belum di cat. Kami sekelarga besar begitu bersemangat untuk kembali lebaran di Rangkas. Ya, ingin berlebaran bersama-sama di rumah kami. Kenapa?
Saat pulang kampung, lupakan tidur yang nyaman. Bisa dibilang, kamar tidak akan laku. Makanya renovasi desain rumah juga dilakukan, 2/3 ruang depan berupa hall tanpa sekat, jadi gak perlu rebutan untuk tidur di luar. **aku tetep aja kebagian tidur di kamar karena ternyata kasur dan tikarnya kurang**
Iya, tidur di kampung, tidak senyaman tidur di rumah, tapi tetap saja kami selalu memaksakan ingin mudik. Trus kenapa?
Makan? Ahahaha, bisa juga sih, walau sering ada keluhan "bosen makan ketupaaaat" dan diakhiri dengan lomba masak mie instan, lomba makan baso di warung, atau nyate kambing sendiri bahkan makan nasi liwet yang di masak di tungku. OHMYGOD. Tapi kalau buat kami, ya makan aja yang ada, kalau mau makan yang lain: usaha! ahahaha. Trus, kenapa deh selalu pengen mudik?
Karena ada nangis2 bareng pas sungkeman atau curhat session. Karena ada ketawa2-siapapun itu yang diketawain. Karena ada unlimited saweran yang banyak cederanya. Iya, saweran receh yang nanti recehnya bakal dituker sama bocah2 ke penyawer yang menyebabkan penyawer gak keabisan uang receh. Trus, yang ikut saweran gak cuma bocah2, yang tua2 ikutan rebutan, for the sake dorong2, nindih2 dan nyusahin sodaranya. Atau, ikutan saweran biar bisa nyawer. Ahahahak. Keluarga ini gila. Tapi, aku suka. Terima kasih ya semua. I love you, all. ALL.
Huah! Usia gw lebaran 2012 ini 26 tahun.. Selama yang bisa gw ingat (pan kalo bayi kagak ingat), gw hanya pernah berlebaran 3 kali di Jakarta.. 2 tahun karena nenek sakit dan harus dirawat di Jakarta, yang ketiga karena nenek berpulang dan kami memutuskan untuk berlebaran di Jakarta agar bisa berkumpul semua. Iya, alasan selama ini kami selalu berlebaran di Rangkasbitung, kampung gw, karena nenek tinggal di sana. **then i made a promise that i will write about her, later**
Tahun 2012 ini, rumah kami di Rangkas baru selesai di renovasi (80%). Sudah bisa ditinggali, hanya belum di cat. Kami sekelarga besar begitu bersemangat untuk kembali lebaran di Rangkas. Ya, ingin berlebaran bersama-sama di rumah kami. Kenapa?
Saat pulang kampung, lupakan tidur yang nyaman. Bisa dibilang, kamar tidak akan laku. Makanya renovasi desain rumah juga dilakukan, 2/3 ruang depan berupa hall tanpa sekat, jadi gak perlu rebutan untuk tidur di luar. **aku tetep aja kebagian tidur di kamar karena ternyata kasur dan tikarnya kurang**
Iya, tidur di kampung, tidak senyaman tidur di rumah, tapi tetap saja kami selalu memaksakan ingin mudik. Trus kenapa?
Makan? Ahahaha, bisa juga sih, walau sering ada keluhan "bosen makan ketupaaaat" dan diakhiri dengan lomba masak mie instan, lomba makan baso di warung, atau nyate kambing sendiri bahkan makan nasi liwet yang di masak di tungku. OHMYGOD. Tapi kalau buat kami, ya makan aja yang ada, kalau mau makan yang lain: usaha! ahahaha. Trus, kenapa deh selalu pengen mudik?
Karena ada nangis2 bareng pas sungkeman atau curhat session. Karena ada ketawa2-siapapun itu yang diketawain. Karena ada unlimited saweran yang banyak cederanya. Iya, saweran receh yang nanti recehnya bakal dituker sama bocah2 ke penyawer yang menyebabkan penyawer gak keabisan uang receh. Trus, yang ikut saweran gak cuma bocah2, yang tua2 ikutan rebutan, for the sake dorong2, nindih2 dan nyusahin sodaranya. Atau, ikutan saweran biar bisa nyawer. Ahahahak. Keluarga ini gila. Tapi, aku suka. Terima kasih ya semua. I love you, all. ALL.