Selamat para psikolog baru!
Selamat mengabdi dan berjuang!
Dua tahun perjuangan kita akhirnya mengantarkan kita ke hidup baru, yang entah akan seperti apa.
Tulisan ini pun perlu menunggu untuk muncul, karena memunculkannya sebelum hari sumpah nanti, rasanya kurang bijak.
Perjalanan 2 tahun ini adalah sekolah yang paling berharga dari masa sekolah lainnya. Bukan hanya sekolah secara akademis, tapi sekolah kehidupan pun seakan-akan menjadi term yang nyata. Karena 2 tahun ini, begitu banyak pelajaran hidup yang saya dapatkan.
2 tahun yang lalu, saat perjalanan ini dimulai, seperti biasa saya adalah insan tidak ambisius yang bahan bakarnya diesel. Lama panas. Akhirnya beberapa pencapaian kurang maksimal pun terjadi. Tapi tak mengapa. Semester satu banyak hal yang melekat di hati saya.
Power Rangers. Bisa dibilang, awalnya, seperti kelompok orang-orang yang tidak terlalu memikirkan dan memaksakan ingin berkelompok dengan siapa saat tugas-tugas mulai diberikan. Ternyata, dengan mudahnya kami menjadi klik, dan banyak 'terjebak' dengan kelompok ini. Kelompok yang selalu terlihat lebih santai dan dengan paniknya ngeliat kelompok lain yang serius-serius banget kerjanya. Kelompok yang maunya maju duluan trus menggali jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di kelas. Saya bangga.
Kita memang generasi digital. Kerjaannya bagi-bagi tugas, lalu bekerja secara online di dropbox dan Google Drive. Akibatnya, banyak file-file yang 'conflicted'. Anyway, terima kasih bagi pengembang dropbox dan Google Drive. Oh iya, salam dari Deardoff. *diedit setelah disemprot parfuma sama Cune*
Memasuki semester kedua, banyak 'keseruan' yang mulai muncul. Yang akhirnya, hingga akhir semester empat, masih absurd dan mengganjal di hati. Mulai dari kesal, menghindar, sempat merasa sangat tidak suka, hingga akhirnya jatuh pada kelemahan mengasihani dan sangat ingin membantu. Tapi, tidak pernah tahu bagaimana memulainya. Inilah yang paling mengganjal. Hingga hari ini, kadang masih ada "kalau aja.." yang muncul dan melesat.
Kasus 1 sampai Kasus 4 tentu punya cerita sendiri-sendiri. Dari mulai kisah praktik antar kota-antar provinsi. Keinginan mengintervensi satu sekolah. Jatuh cinta pada adik-adik dengan segala kelebihannya. Jatuh cinta pada kaka (iya, dua kali jatuh cinta ini pada orang yang sama, siswa kelas 4 SD yang tidak bisa saya lupakan). Serta kasus 5 dan 6 pada masa-masa magang. Masa-masa merasakan deg-degan karena dikedipin sama anak SMP. Ahahaha.
Semester 4 ini adalah masa MLM Korea Andra mencapai masa sukses karena bisa membuat Tasya mau belajar dance "What is Right" milik BIGBANG. Iya, "What is right, and what is wrong?"
"Saya itu bukan orang.."
Sisanya, ada jatuh cinta pada 'mbak-mbak' kami yang selalu membuat kami tetap waras. Mbak-mbak yang selalu ceria, disiplin dan memberi kami cemilan. Mbak-mbak yang rambutnya bisa keriting atau berdiri karena banyak hal yang harus dikerjakan. Terima kasih, karena kami selalu bisa nyempil di antara pekerjaan-pekerjaan yang jauh lebih besar. Terima kasih karena diantara kesibukan-kesibukan, ada kesetiaan untuk mengabdi yang membuat kami mendapatkan banyak ilmu, bimbingan serta dorongan yang akhirnya mengantarkan kami pada hari ini.
Ada freed silver yang menyimpan banyak tawa dan juga derai air mata (punya adek). Yang di sela-sela kursinya ada kisah-kisah yang menghasilkan pelukan. Yang di kaca-kacanya menyimpan lagu-lagu korea yang awalnya tidak pernah saya kenali. Terima kasih Freed Silver, atas segala kenangan yang ada dan tercipta.
Terima kasih #Prodik11, Gedung C2, Perpustakaan Psikologi, Perpustakaan Pusat, serta seluk-beluk Fakultas Psikologi yang menyimpan kisah-kisah kami.