cari di sini

September 18, 2011

minggu pertama kuliah

Halllloooo,

Iya, seperti biasa, saya akan menyalahkan kesibukkan atas kekosongan di blog ini selama beberapa waktu. Tapi hati kalian tidak kosong kan, readers?! *ppfffttt* Tapi si pacar sudah minta diapdet. Hmm, something sounds wrong. Maksutnya, si pacar sudah minta si blog buat diapdet. *This sounds wrong as well, actually*

Hmm, Saya akan bercerita tentang hal penting terjadi di minggu ini: My (another) first week in college!! \(´▽`)/, minggu ini adalah minggu pertama Saya menjadi mahasiswa Magister Profesi Psikologi Pendidikan. I was so nervous so that I kept telling my boyfriend that I was nervous. I asked him, what should I prepare? What would I get and do in each first class? And etc, etc.. D, berusaha menenangkan,
"Biasanya kuliah pertama itu perkenalan, sama dikasih tau silabus sama bukunya. Trus pulang cepet.."

And I was blaming my self for being so percayaan. Percaya aja, dan Saya merasa tenang.
Melangkah menuju ke kelas pertama, Saya seperti habis minum pil senyum. Saya tidak bisa mengontrol garis bibir Saya yang seakan kaku membuat lengkung membentuk senyum, *but I knew I was not the only one, tiba2 Cune masuk kelas sambil tutup mulut dan Saya yakin pasti dia susah mingkem karena maunya senyum*.

Daaaan, hasil dari 2 mata kuliah pertama sangat menakjubkan! Selain berkenalan, silabus, dan referensi, ada tugas sodara2! Yang lebih hebatnya, kuliah di hari Senin itu, meminta kami untuk presentasi di Senin mendatang *fyuh* tapi papernya dikumpulkan hari Kamis! **TIGA HARI SAJA** Dan tugas yang harus dikumpulkan adalah tentang konstruk, dimensi sampai indikator alat ukur yang mau dibuat!! **Jika kau tiba-tiba merasa butuh liburan, katakan Aye, AYE!!!**

Sebenarnya jadwal kuliah Saya hanya hari Senin, Selasa, dan Kamis. Dan Minggu pertama pun kami tidak bisa menggunakan hari Off untuk pengadaptasian kekagetan otak terhadap beban tugas mental yang diberikan. Ya, sebenarnya tugasnya sih biasa saja. Saya rasa, otak kami yang terlalu *berdebu* untuk memikirkan hal-hal teoritis ini. Pfftt..


Beruntungnya Saya satu kelompok dengan orang-orang hebat (dan sabar), sehingga kami bisa menyelesaikan tugasnya dan menyerahkan nasip kami ke tangan dosen. Hehe.
Well, at least, Saya merasa bersyukur karena biaya kuliah yang kami bayar tidak disia-siakan dengan kekosongan. Padat, men.


Dear readers, mari kita saling bergenggaman tangan, bersatu dalam doa dan kekuatan hati. Semoga Saya bisa menjalankannya dengan lancar, Anda bisa menjalankan kuliah dengan lancar, bisnis dengan sukses, jodoh dengan bahagia. #eh.