cari di sini

January 26, 2011

Gulity Pleasure

Yak, dan kali ini gw akan menulis tentang Guilty Pleasure saya: Lagunya Vierra.
Bah, ini semua karena Abdul (Abdul n Coffee Theory) yang tiba2 di dalam tweetnya mengatakan: Since I like His song, his music, saya langsung mencarinya di 4shared. Yak!

Dengan ini, saya nyatakan: Saya suka lagunya. Ahahahaha.
Vierra is indeed my Guilty Pleasure. Lagu-lagunya Lucu, dan sejujurnya saya sulit membayangkan apabila lagu-lagunya tidak dinyanyikan oleh Widi. Yang disayangkan dari Widi adalah: Live performancenya.
Back to the song. Liriknya pun, cukup "lucu"
*jedot-jedotin kepala ke tembok*
Saya sadar, seberapa egois dan crankynya saya. Pacar saya seringkali menjadi Object of my affection. Umh, or, my Aggresion. Jadi, terkadang, saya juga memikirkan apa yang digambarkan di lagu ini.
Ini liriknya:

Ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
ku tahu kamu tak tahan lagi
ini semua salahku, ini semua sebabku
ku tahu kamu tak tahan lagi

(jangan sedih, jangan sedih
aku pasti setia)

reff:
aku takut kamu pergi
kamu hilang, kamu sakit
aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya

(jangan takut, jangan sedih
aku pasti setia)

repeat reff

aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya


Hmm... Yuk ah. Menulis tentang Guilty Pleasure ngga boleh panjang-panjang.

January 25, 2011

A.N.T.R.E

Transjakarta telah menjadi kendaraan Saya sehari-hari. Dan, ya, sebagian besar pengguna Traja tampaknya tidak tahu apa itu antre. Dalam Barisan. Bukan saf berjajar. Apalagi membentuk lingkaran seperti koloni kuman.
Tapi, untuk hari ini ada pemandangan lain di Halte Traja UKI. Ada seorang petugas, namanya Iwan Setiawan. *Semoga Saya tidak salah ya* Dan yang saya salutkan dari Halte ini adalah pembagian tugasnnya. Setelah saya membeli tiket, Pak Iwan pun berteriak:
Yang ke Grogol, Baris di sini, ke belakang. KE BELAKANG. Yang Harmoni di sebelah Sini. Yang tengah Kosongin ya Pak, Buat yang turun.

Yak, menurut Saya ini salah satu usaha yang bagus. mengingat Halte terlalu kecil untuk dipasang separator seperti di Halte Harmoni. Ini merupakan salah satu cara untuk mengajarkan pada orang-orang dewasa-yang pastinya tidak mau dikatakan bodoh-tentang bagaimana caranya mengantre. Dalam barisan.

Namun, yang menarik adalah saat ada seorang Bapak yang baru turun dari Traja jurusan Harmoni dan ingin eruskan perjalanannya dengan Traja jurusan Slipi. Bapak tersebut turun dari Traja dan berhenti di tengah antrean. Kemudian sang petugas berkata:
Barisnya antre di belakang pak. Antre di belakang Pak.

Amazingly, Bapak-Bapak tersebut tetap tidak bergerak. Pak Iwan beberapa kali meminta penumpang-penumpang transit untuk mengantre dari belakang, beberapa menuruti, dan Bapak yang tadi kemudian menjawab:
Di sini ajalah, udah.


OH PEOPLE. ASTAGA!

Bus Traja jurusan Slipi pun datang. Saya ada di urutan kedua, SEHARUSNYA. Amazingly, Saya bahkan masuk entah di urutan ke berapa. Tapi yang pasti, sebelum saya masuk ke bus. Tangan kiri Saya membentang memegang pintu Traja, Menghalangi si Bapak transiters yang tidak mau antre, kemudian menyuruh beberapa orang di belakang saya masuk ke Bus. Kemudian Saya menoleh ke Bapak tersebut dan berkata:
Besok-besok Antre ya Pak. Malu sama yang lain.

Yak, Antre. Entah apa susahnya.
*) tulisan dibuat sebagai apresiasi kepada manajemen Halte Traja UKI atas usahanya untuk membuat antrean semakin tertib.

January 08, 2011

TO, CC, BCC

Di Sabtu pagi ini Saya akan mencoba membuat #pencitraan 'smart'. Maka Saya akan membuat sebuah Post yang isinya bukan curhatan. Walaupun posting ini berawal dari kekesalan Saya semata *lho tetap curhat*. Anyhei, I'm gonna talk about..*Ah, mari menggunakan Bahasa Indonesia saja* -Maafkan akan kejorokkan Saya dalam menggunakan Bahasa yang campur-campur. Padahal Bahasa Inggrispun Saya tidak fasih. Hanya kebiasaan #sombong semata-

Hari ini, Saya akan mencoba menulis tentang "To:, Cc:, dan Bcc:" dalam Surat Elektronik (Surel). Percayalah, Mereka ada untuk sebuah alasan. *trust me, They're there for a reason*. "To:" adalah "Kepada" yaitu orang utama kepada siapa surel tersebut ditujukkan. "Cc: -Carbon Copy-", dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai tembusan. Mereka yang berada di bagian ini adalah mereka yang boleh, sebaiknya, atau harus tahu tentang isi Surel tersebut. Bisa karena nama mereka disebut, atau ada mandat yang secara tidak langsung diberikan, atau dirujuk sebagai sumber informasi, dan lain sebagainya.
Yang terakhir, "Bcc:" atau "Blind C
arbon Copy" adalah bagian untuk orang-orang yang juga menerima Surel tersebut tanpa diketahui oleh orang lain kecuali pengirimnya. Saya tidak bisa menjelaskan mengapa perlu ada "penerima gelap' dalam sebuah surel. Tapi, SALAH SATU FUNGSI PENTING dari Bcc ini adalah ketika kita mengirimkan Broadcast Email. Baik itu berupa informasi internal kantor, apalagi eksternal kantor. Mengapa? Karena Anda tidak perlu menyebarkan alamat surel Saya kepada teman-teman Anda yang tidak Saya kenal.
Menjadi kewajiban bagi kita, tanpa izin dari sang pemilik alamat Surel, untuk menjaga dan tidak memberikan alamat surel siapapun kepada orang lain.
Fungsi lain Bcc? Saat Anda mengirimkan Ucapan Selamat Idul Fitri, Selamat Natal, Selamat Tahun Baru atau mengumumkan sesuatu seperti sebuah berita bahagia ataupun berita suka cita, TIDAK SEMUA PENERIMA HARUS MEMBACA respon-respon dari surel Anda. Apalagi apabila penerima Surel lain 'tidak terbiasa' untuk mengirim balasan langsung kepada pengirim surel SAJA.
Ya, Teman-teman, Saya juga bukan yang ahli atau pintar dalam hal ini. tetapi, mari kita sama-sama belajar untuk lebih bijaksana dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi. Sejujurnya, Saya cukup terganggu dengan banyaknya orang-orang tidak dikenal yang meminta izin untuk berteman di YM. *akhirnya tetap curhat*

Terima kasih telah membaca, semoga berguna. :)