cari di sini

October 26, 2011

Have a fab race on heaven, Sic

I've pushed my self that hard not to feel this. But I've failed.

Percaya atau ngga, gw berusaha that hard lho untuk gak sedih atas meninggalnya Simoncelli. Tapi gagal. Gw merasa having overrated feeling when Jobs passed away, sama seperti sekarang. Since, people would say 'siapa lo? kenal? Akrab?'

Gw suka moto gp dari kecil. Dulu kelas-kelas balapannya masih dinamai berdasarkan CC kendaraannya- 125 cc, 250 cc, dan 500 cc. Gw sedih banget ngeliat Doohan kariernya berakhir karena kecelakaan parah yang membuat kakinya cedera parah. Kemudian terharu melihat juara dunia ini 'mementori' Rossi. Datang dan memberi semangat sebelum race. Hdirdan memberi selamat setelah race.
Yang gw inget gw following (baca: mengamati) Rossi's carrier from 1996 untill 1999 with Aprilia, sampai akhirnya dia naik ke kelas 500 cc (moto gp) bersama honda, yamaha dan ducati. Gw mengikuti bagaimana ia selalu mencipta trend. Bagaimana ia akan jongkok dengan baju balap di samping motornya, memegang footstep, lalu 'menjalin komunikasi' dengan khusyuknya bersama motornya sebelum warm-up lap.
I do grow up with this Moto-GP thingy. *Oh, i never like Biaggi or Barros. And I love Pedrosa, this lil cute dwarf..*
I watched the race on TV, i saw the red flag. I was afraid to see the re-run kw whatsoever that show the chronological scenes of the accidents. Bodohnya, *curiousity kills the cat* gw malah mencari tahu kenapa helmnya bisa lepas. Dan mempelajari kemungkinan-kemungkinannya.
*curiousity kills the cat* gw malah mendapatkan gambar-gambar Rossi yang menangis, shocked, terhenyak setelah kecelakaan itu. Man, i could feel that my heart is broken. Tell me that I'm exxagerated, indeed. *read the news*


Wondering how it feels like, teman satu negara, sering disebut sebagai titisannya, partner berlatih motor cross.. They're so close.. Then Rossi saw the accident, or i should say involved, things that I don't want to say actually.
No. Gw tidak menyalahkan Rossi nor Edwards. It was an accident. Tapi, kenapa gw sesedih ini ya? Apa karena he's that young and talented. Yes, he was reckless and hazardous rider. But, he gave the dynamic and color in the race, like Rossi do. Atau gw sesedih ini karena melihat Rossi yang sangat terpukul?
Yes, just visit Rossi's official site, and you'll know what I mean.

My deepest condolences for Sic's family.
Some people say, die when you're young is such a bless.
Sic has passed away. In that young age. On the race. One of his favorite thing. I hope it could be another bless for him. :)

So long, Sic58. You'll be missed.


October 17, 2011

Life Need Balance, you are mine.

Everything happens for (a) reason(s). Indeed. 
And, for me, there will always be a good reason. 
I have some reasons that I might hate D so much. But, those reasons be the reasons why I love him even more. *hari apa sih nih? kok gw menye-menye* H

Well, nowadays, I wake up early, even on the weekend. Sebelum jam 7, aku sudah sukses bangun dari tempat tidur, dengan segar bugar. Amazingly, I have started working on that time, on weekend. (⌣́_⌣̀). No, Am not workaholic. Am a matrialistic girl. I need to work for shoes, bag, and, gadgets. Ahahhaa. 
Working, is something that, I could enjoy. Really. I don't know is it because I always (unconsiously) choose the job that I like, or is it me that, just, freak. Anyhei, intinya, pagi ini aku sudah mulai bekerja jam 7 pagi. Walaupun, aku tidur pagi juga, biasanya. Dan, D tiba-tiba datang pukul 11, membawa kue rangi kesukaan ku. Ah! Pacar yang satu ini emang hebat! Kue rangi teman kopi menjadi bateraiku untuk bekerja. D? Dia kutinggal sampai ketiduran di depan TV. Kasian

Ya, ya, ya. Once I'm working, on academic assignments or my business, I'm pulling myself into my own cave. EVEN, I ignored D -several times he said- that ask for lunch. Bahkan dia sampai buat cereal sendiri saking lapernya. Ahaha. 
Let's say, when It comes to Time (management), I'm a strict one, or rigid. I'm too anxious to be anxious. So that I manage my time well, so I can do everything without being in rush *masih bisa prokrastinasi*.. :D Makanya, I love working on my assignments, I'll finish what I've started SOON. But, D, He's on the other side of the ring. Today, when I was in my cave, with all the assignments, He pull me out and said 
'ajak abel berenang yuk! Di PIM!' 
And I was like 'HAH! Gak liat apa ini gw lagi kerja?!' But, call me crazy, I left all the papers and went to the pool. Yes, I love him so much. He spent a lot of time with (waiting for) me. Me and my assignments, me and my business, me and my bla bla bla.. And this time, he took different action in the right time. Because he knows, all I need is a spontaneous random day out. There, he took me. Thank you D. The fact that you often come late, too much laid back, make me insane. But this spontaneous thing, keep me sane. Me, myself, don't think that I need to take some 'rest'. Tapi, setelah berenang aku merasa jauh lebih segar dan bersemangat. Hati gembira pokoknya. :) 

Yah, life need balance, aight? And you, thank you for balancing my life. :*

October 07, 2011

NEUROSCIENCE dan keimanan

*sedang mengerjakan tugas Neuropsychology* 
Tiba-tiba gw teringat sama kuliah neuro yang Selasa lalu *jarang2 nih gw inget tentang kuliah*. Ya walau waktu S1 mata kuliah faal gw lebih banyak membahas sperma anjing, ular, serta cacing dengan bentuk bulat, bulan sabit atau celurit, gw sangat tertarik dengan neuroscience *tertarik itu artinya excited kalo mendengar dosen menerangkan yaaa, bukan berarti gw jago yaaa..*. Nah, Selasa lalu pembahasannya adalah tentang neuron. Ini kira-kira tampang dari neuron itu:

 *gambar diambil dari wikipedia* 

Rumit ya cyynn. But then, mata kuliah ini membahas tentang bagaimana neuron ini berkomunikasi, baik intra-neuron maupun antar-neuronnya. SUBHANALLAH! Super ribet man. Gini, bayangkan kalau kita goyangin jempol kita as if kita lagi joget dangdut. *kebayang gak?* Gerakan itu terjadi karena si otak mengirimkan sinyal untuk otot kita menggerakan si jempol. NAH. Sinyal yang disampaikan ini, bukan sinyal seperti tebak gaya *jangan bayangkan ada jempol-jempol kecil dalam syaraf lo yang diteruskan* Sinyal 'perintah' ini, saat dikomunikasikan di dalam neuron dihantarkan dalam bentuk sinyal listrik. Nah, kalo dari ujung dendrit udah sampai ke akson, sinyal ini disampaikan ke neuron berikutnya melalui proses neurotransmitter. Intinya, ada peranan kimiawi dan listrik yang terjadi. 


Lah terus, gimana caranya si sinyal tersebut bisa membuat jempol goyang-goyang? Nah ini sih gw dikasih tau sama aryo yang lulusan neuroscience: sinyal itu dikirim dalam dalam bentuk 'binary'. Kalo susah bayangin, bayangkan aja kaya kode morse yang kemudian kalo dikumpulkan secara lengkap jadi sebuah perintah untuk goyang-goyang jempol. MAN, bayangkan, sinyal tersebut dihantarkan pada bagian yang keciiiiiiiiiiiiiil banget di badan kita. dan sinyal itu bisa menyebabkan otot-otot kita bergerak. Thus I said:  


BELAJAR NEUROSCIENCE ITU MENINGKATKAN KEIMANAN


Allah menciptakan bagian yang kecil banget di tubuh kita. Dan bagian tersebut memiliki fungsi yang sangat besar. How great He is.  


*kalau mau penjelasan yang lebih tepat, cari sumber yang lebih terpercaya ya* 
Hmm, ngerjain tugas Neuro dulu ya. Suka mata kuliahnya ternyata ngga membuat gw mahir ngecap di tugas ini. :p

October 05, 2011

Time Management


TIME MANAGEMENT itu salah satu kunci sukses.
Gw ngga ngerti sih, kepribadian gw yang mana yang membuat gw sangat menghargai waktu, terutama waktu orang lain. Gw tidak suka menunggu, makanya gw juga ngga suka ditunggu. Biasanya gw akan memperhitungkan untuk bisa sampai ke suatu tempat minimal 30 menit sebelum waktunya. Dan, tau kalo gw bakal datang telat, gw pasti akan bilang dulu sama orang-orang yang berkaitan.   
Pengaturan waktu menjadi hal yang penting buat gw. Gw pasang alarm 2 jam dari waktu gw harus siap. Misalnya: gw harus siap berangkat jam 7, maka alarm gw akan bunyi jam 5. Alasannya, selain sholat, gw itu pemalas bung. Kalo alarm baru bunyi sekali, gw akan tidur lagi sampai gw merasa ikhlas untuk bangun dari tempat tidur. Minimal 1 jam sebelum berangkat.
Nah, gw juga ngga suka buru-buru. Ada dua alasan, pertama PERASAAN saat kita in hurry itu ngga enak banget. apalagi gw orang yang suka merasa bersalah. Beuh! Suka pengen nangis saking kesel sama diri sendiri. Alasan kedua, kalo gw buru-buru, mostly, gw akan melakukan kesalahan, seperti meninggalkan barang yang penting, menumpahkan sesuatu, merusak sesuatu, atau, meninggalkan typo bertebaran di tugas gw. MEH. Makanya, gw suka kesel banget kalo ada orang lelet. *maaf ya orang-orang lelet yang suka gw marahin*
Karena gw sadar, gw itu pemalas, maka, gw harus mengatur waktu sedemikian rupa, supaya gw tetap menikmati hidup gw. Kalo gw mau lelet-lelet, ya gw pasang alarm 30-60 menit lebih awal (lagi). Jadi, gw tetep bisa menikmati masa 'tidur lagi' di pagi hari. Punya waktu untuk 'santai-santai' sebelum mandi. Dan masih bisa menikmati spongebob di pagi hari tanpa perlu buru-buru.
Nah, kenapa gw nulis ini? Karena gw abis marahin temen gw yang suka lelet. Abisnya, orang udah buru-buru, dia tetep sambil lelet-lelet beresin tasnya. Belom lagi, orang udah buru-buru karena telat, dia masih lelet-lelet ngelapin sepatu, atau sekedar ngerapihin barang-barang di kamarnya. Huhu... kenapa dari tadi dia santai-santai internetan. Kenapa pas udah telat dan berangkat dia baru beres-beres.
Waktu itu ngga akan terulang, teman. 
Jangan mau ditinggal.




October 02, 2011

Passion, Where Are You?

Hallo, Saya kembali!
Hehe, biasalah si pemalas yang easily distracted ini lagi banyak tugas dan pekerjaan yang tidak bisa ditunda a.k.a di-prokrastinasi-kan. But I always love this pace. Yes, sometimes, doing nothing would kill me, my brain actually. *random*

Well, minggu lalu mengisi training TRANSFORMERS 2011 bersama Dynamite Training. Temanya "Be Bold and Be Prepared" dan pesanan dari panitia, isinya tentang PASSION. Oh My God, Apa itu Passion? Buah? Passion Fruit? *jayus* *digiling massa* Anyhei, Let me ask you, apakah passion itu? buat anak-anak yang kuliah di Psikologi, apa kita pernah specifically learning about the thing called 'Passion'?? Ya, gw anak bandel sih, kayaknya pas diterangin gw lagi nyoret2 file temen gw, or lagi merancang kejahatan politik. Atau memang tidak pernah diajarkan ya selama kuliah?

But, diajarkan/tidak bukan menjadi suatu alasan buat gw untuk tidak membuat materi yang menarik. *yea rite, di project ini gw menjadi penanggung jawab modul* Yeay! Dan akhirnya, berangkat dari tanya-tanya ke panitia serta orang-orang di sekeliling gw, gw mulai membuat modul tentang passion *masih tetap dalam keadaan pusing, bingung dan ga sreg*. Merasa cukup dengan 'kenyataan', gw mencoba untuk mencari sumber-sumber yang lebih ilmiah. Yes, hampir seminggu gw membaca referensi dari internet, dan gw tambah bingung. Bahkan, untuk sekedar mencari definisi yang 'pas' untuk peserta.

Tapi akhirnya gw mikir, Man, kenapa juga training ini mesti mikirin definisi sih? Inikan bukan training untuk ujian akhir semester. PEEP! Walaupun, pada hari pertama, pertanyaan terbesar peserta adalah tentang 'apa itu passion?' Jawaban gw sih, 'coba jawab, apa itu cinta?' Gw ngga mengecilkan 'arti' dari kata passion, tapi passion itu dirasakan. Sama kaya cinta. Sometimes, you just can't tell it, but once you got it, you feel it! *alasan*

Akhirnya, ada 2 pokok penting yang kami sepakati untuk sampaikan di Training, dan masing-masing point kami sampaikan di 2 hari yang berbeda. Hari pertama tentang Passion serta bagaimana mencapai passion kita. Ibarat kata nih, Hari pertama ini, kami memberi madu. Kami kasih yang indah-indah, bagaimana 'hebat'nya passion dalam menggerakan kita. Banyak muka-muka bahagia di akhir hari. Seakan-akan mereka mendapatkan penerangan tentang apa passion mereka. How to find your PASSION? jawabannya adalah berani mencoba, jangan takut salah, dan terus ambil resiko! gw sendiri, lebih setuju dengan kata 'menemukan', karena Passion ada di dalam diri kita. Dan kalo kita ngga mau mencoba, gimana kita tau if IT suits us or not. Kalo itu passion kita atau bukan. Nah, kalo hari pertama itu madunya Passion, hari kedua gw kasih mereka Pahitnya kenyataan.

Gw ngga bilang kalo lo ngga perlu kerja sesuai passion lo ya. But sometimes, kenyataan itu ngga indah bung. Partner gw, Otto, 'menggampar' peserta pelatihan dengan beberapa slide bergambar 'keluarga', 'komunitas', dan foto 'pernikahan' -dibagian ini, peserta-peserta cowo langsung bersandar lemas di kursinya-. Yes man, kenyataannya, ngga semudah itu kita mendapatkan pekerjaan sesuai passion. Banyak tantangan yang ada di jalan kita. Biar gimana pun, kita ngga hidup sendiri, lho. Ada orang tua, keluarga atau mungkin teman yang CARE dan PEDULI dengan kita. There, I repeat, CARE dan PEDULI.  Bukan sekedar ikut campur ya. Dan faktanya, kita juga ingin membahagiakan mereka, memenuhi harapan mereka, bukan? Saya punya banyak teman yang passionnya di musik atau fotografi, tapi, mereka memilih untuk tidak hidup dari passion mereka ini. For me, Passion is something you would do, FOR FREE. If there's money come with it, It's an extra bonus! Lagian, ngga semua orang segitu mudahnya mendapatkan pekerjaan, apalagi mendapatkan pekerjaan sesuai passion mereka.

Jangan putus asa. Kuncinya bukan semata bekerja sesuai dengan passion kita, tapi bagaimana kita  'menemukan', 'menumbuhkan', 'membawa', dan 'menghidupkan' Passion kita dalam pekerjaan yang kita jalani. Bicara tentang hal ini, kayaknya gw bisa bikin buku. Since, Took almost a week to really 'get into' the subject. agak gak enak ya membuat materi pelatihan yang materinya kita ngga suka atau ngga sreg. Thus I did a lot of reasearch and reading, biar lebih dapet mood dan feelnya. Alhamdulillah, team gw hebat. I BOOM YOU, DynaSIX!

Well, if you wanna talking more about passion, you can email me or contact me ya..
Tulisan ini terlalu random karena ada 2 tugas filsafat ilmu, 1 tugas kuantitatif, 1 topik kualitatif, 1 tugas neuro yang lagi menari-nari di otak. I love you readers.