Kebiasaan yang membunuh itu..
benar2 membunuh..
Kenapa aku ga boleh nangis untuknya??
Kenapa aku ga boleh mengingatnya??
Aku ga bermimpi dia akan kembali disampingku..
Aku hanya ingin mengenangnya..
Aku hanya ingin kalian tahu..
Betapa menanti dering telepon yang sudah kuset khusus untuknya itu menyakitkan..
Betapa pada saat dering itu masih berbunyi..
aku terkadang menolaknya..
Betapa saat dering itu masih sering terdengar..
Aku sering mengatakan padanya betapa dia menggangguku..
Dia tahu aku bercanda..
semoga dia tahu itu..
Karena kini,,
aku begitu merindukan dering itu..
Begitu ingin dering itu berbunyi lagi..
dan mendengar sapa mesranya..
Entah mana yang lebih sering kuucapkan padanya..
Apakah bahwa aku begitu bosan mendengar ceritanya..betapa dia mengganggu hari tenangku..
Atau bahwa aku begitu bersyukur memilikinya sebagai sahabatku,,pacar gelapku,,kekasihku,,bayi manjaku,,musuhku,,semua yang kadang ada pada dirinya..
Entah aku lebih sering menyakitinya..
Atau aku cukup menunjukkan padanya betapa aku menyayanginya..
Karena aku tak pernah merasa cukup menunjukkan padanya..
Betapa berharganya dia..
Dan setelah dia pergi..
Aku tahu..
Betapa ia telah memberikanku jauh lebih banyak dari apa yang aku minta dan aku butuhkan..
Dan betapa aku telah begitu sedikit memenuhi keinginannya..
Aku merindukannya..
No comments:
Post a Comment