Hari ini,hujan.
Entahlah, namun hari ini Tuhan tampaknya mempunyai rencana untuk membuatku sakit.
Aku yakin, apapun yang direncanakannya, pasti yang terbaik untukku.
***
Pagi ini aku membuka lemari bajuku.
Semalam tidurku tak begitu nyenyak, kepalaku sedikit pusing,
penyejuk udara menyala seperti biasa,
padahal, tubuhku agak menggigil kedinginan.
Tapi kebiasaan membunuhku,
aku tak bisa tidur tanpanya,
penyejuk udara kamarku.
Aku berangkat ke kantor.
Baju lengan pendek yang cukup sejuk telah kupilih.
Aku menggunakan baju yang aku pikir akan membuatku nyaman.
Satu-satunya baju lengan pendek di lemari bajuku.
Pikirku, hari ini akan panas, maka, itulah baju ternyaman untukku.
Pikirku.
Aku ingin segera pulang.
Tubuhku menggigil kedinginan sesampainya di kantor.
Hah, mungkin hanya suasana pagi yang sepi,
Jumlah manusia di ruangan itu masih minim,
Penyejuk udara pun terasa berlebihan.
Aku menggigil.
Tuhan merencanakan semua ini.
Gerimis mulai turun saat aku meninggalkan kantorku.
Aku duduk di dalam Bus,
dan penyejuk udara itu tepat mengarah ke kepalaku.
Aku pening.
Aku pejamkan mataku.
Aku membuat segelas kopi hangat.
Hujan membasahi sebagian tubuhku.
Ternyata hujan hari ini sangat lebat.
Aku yang merindukan hujan, memilih untuk sedikit menikmatinya.
Aku menanggalkan niat menaiki taksi untuk sampai ke depan rumah.
Aku menanggalkan niat menaiki ojek yang mengantarku lebih cepat ke rumah.
150 meter aku berjalan di bawah hujan yang sangat D.E.R.A.S
Aku menggigil.
Aku tahu ini rencananya.
Tubuhku menggigil dibawah payung kecil.
Sebagian tubuhku basah tak terlindung payung,
Sebagian tubuhku basah diterpa hujan yang terdorong angin.
Aku menggigil.
Aku menikmatinya.
Dingin.
Aku menikmatinya.
Aku menikmatinya.
AKu menggigil.
Aku menikmatinya.
Aku kedinginan.
Aku menikmatinya.
Membayangkannya.
Aku menikmatinya.
Merindukannya.
Aku menikmatinya.
Merindukan diriku berada dalam pelukkannya.
Aku menikmatinya.
Santun.
Aku menikmatinya.
Hangat.
Aku menikmatinya.
Menenangkan.
Aku menikmatinya.
Aku tahu Tuhan punya rencana.
Hujannya sengaja mengguyur tubuhku.
Agar aku sadar..
Betapa aku menikmatinya.
Merindukannya.
24 september 2008
di kasurku sendiri, menggapai segelas kopi
No comments:
Post a Comment