cari di sini

August 24, 2011

OBM UI 2011

Huaaa, hampir 1 abad tidak meng-update blog ini. Maaf ya, maklum, agak sibuk.. :(

2 bulan ini merupakan bulan yang memberikan saya pelajaran berharga.
Saya tergabung dalam fasilitator yang tugasnya mendampingi mahasiswa yang baru masuk UI dalam masa Pra Kuliah ini. Materi yang diberikan pada masa ini berisi persiapan2 yang akan berguna untuk menunjang kesuksesannya. Dimas menganggapnya sebagai masa pemberian peta dan kompas.
Di titik ini mereka diberikan gambaran medan, serta diberikan kompas. Mereka yang menentukan tujuannya. Mereka juga yang akan menentukan akan menggunakan kompasnya dengan baik atau tidak. Karena kami hanya memberi dan mengajarkan penggunaannya, tapi tak bisa memaksa mereka menggunakan keduanya, peta dan kompas.

Beberapa fasilitator mengajarkan pada saya untuk tidak percaya pada apa yang ditampilkannya saat 'tes' yang kami berikan. Karena ternyata komitmen mereka rendah. Atau bahkan, karena 'terlalu' cerdas, attitude mereka kurang baik. Namun, lebih banyak fasilitator yang membuat kami bangga. Karena ternyata kami memilih orang2 hebat. Belum lagi bila melihat kinerja mereka yang meningkat setelah pelatihan yang kami susun.

Satu yang berkesan. Suatu hari seorang fasilitator tidak bisa hadir, saat dikonfirmasi melalui telepon, Ia sangat menyesal dan sebenarnya sangat ingin hadir. Saat ditanya alasannya, ternyata Ayahnya meninggal malam sebelumnya. Kami terhenyak. Lemas, dan merasa jahat.
Pagi esoknya fasilitator ini hadir. Kami semua sulit berkata-kata. Serba salah. Ia sedang berduka, kemarin Ayahnya berpulang, hari ini Ia bekerja seperti biasa. Saya, ingin nangis rasanya. Dia kemudian malah minta maaf penuh sesal sambil cerita bahwa kemarin sebenarnya sangat ingin datang karena SUDAH JANJI UNTUK DATANG FULL SEMINGGU. Komitmennya membuat perut saya bergejolak. Terharu, bangga, sekaligus malu membandingkan dengan diri saya sendiri. Untungnya, Ibundanya melarangnya untuk datang. Apabila Ia tetap datang saat itu, dan kami tahu keadaannya, entah kami harus malu seperti apa lagi.

Pelajaran lain datang mahasiswa yang baru saja masuk. Dengan semangat dan kebanggan penuh, Ia mengikuti kegiatan pra kuliah ini dengan baik. Suatu kejadian membuat kami mengetahui latar belakangnya. Orang tuanya petani, bahkan dengan lantangnya Ia bilang 'bukan, orang tua saya bukan petani, hanya pesuruhnya.' Kami sudah tidak tega lagi berdebat. Ibunya, tidak tamat SD. Saya sekali lagi terpecut dengan semangat dan keberhasilan Mahasiswa baru ini. Ia mungkin memanggul harapan yang besar. Bukan hanya dari keluarganya, tapi juga harapan seluruh desanya. Berjuang ke Jakarta, menuntut ilmu. Semoga kelak Ia bisa mengangkat kesejahteraan warga desanya.

Semangat, komitmen, cita-cita. Itu adalah hal selain teman baru, pengalaman, tawa dalam lelah yang kami rasakan. OBM tahun ini memberi pelajaran lebih banyak dari tahun sebelumnya. Dan semoga Saya tidak pernah puas dan mau terus belajar.
Terima kasih rekan-rekan fasilitator yang sudah berjuang bersama Saya. Senang mengenal Anda semua.


No comments:

Post a Comment