Hallo Bang Foke!
Pagi ini Saya tergerak menulis setelah melintasi Halte Busway Jembatan Semanggi.
Macet, banjir, pembangunan terbengkalai.
Bang Foke, jika memang pembangunan ini bisa membuat anak-cucu Saya tinggal lebih nyaman di Jakarta, maka teruskanlah pembangunan ini.
Banyak orang yang mencerca pembangunan bermilyar-milyar ini. Tapi bila memang ada Jakarta yang jauh lebih baik untuk anak-cucu Saya 20 tahun mendatang, teruskanlah.
Apabila 20 tahun lagi ada Jakarta yang bagus transportasi umumnya. Nyaman Transjakartanya, Ontime Keretanya, tertib angkutan umumnya, dan terawat jalanannya, maka habiskanlah bermilyar-milyar sekarang ini. Biar kami tanggung apa yang ada sekarang, tapi tolong janjikan Jakarta yang baik untuk anak-cucu Saya.
Bang Foke, sampaikanlah kepada penerusmu. Jangan atas nama gengsi, pembangunan megapolitan ini berhenti. Buat apa membangun bermilyar-milyar, apabila saat pergantian nanti, ganti lagi rencananya. Tak ada gunanya yang sekarang ini. Kasihan halte-halte busway yang sudah jadi namun tak terpakai. Dipakai gelandangan tidur pun tak boleh.
Bang Foke, sabar ya menghadapi hujatan rakyat Jakarta. Apabila ada Jakarta yang lebih baik untuk Anak-cucu Saya, saya janji tidak akan ikut menghujat. Tapi ingat, tolong janjikan Jakarta yang indah untuk mereka.
Untuk Rakyat Jakarta, bila kita melihat hanya hari ini dan terus tidak peduli pada masa depan. Maka pembangunan yang bermilyar-milyar memang terkesan terbuang-buang. Tapi satu peradaban yang baik memang membutuhkan pembangunan yang besar dan tidak sebentar bukan. Kalau semua mau teriak nyaman, jangan menangis bila anak-cucu kita sendiri yang berteriak-teriak tidak nyaman.
ps. Bang Foke: jangan pura-pura tidak tahu, Jakarta butuh Abang bergerak cepat. Oiya, banjir atau genangan, 2-2nya merugikan, bukan untuk disepelekan.
Satu lagi, salam buat Mbak Fenny Rose. Sampaikan: Jakarta bukan hanya Agung Sedayu Group, jangan bilang indah dan bebas banjir, eh, genangan ya Bang?
No comments:
Post a Comment