Hello world,
jadi ya.. Minggu UTS sudah saya lalui-setelah sebelumnya berkenala di Surabaya- Sebenarnya saya mau menulis apa yang terjadi di ujian terakhir UTS kemarin, tapi ternyata sudah ditulis oleh sicune di sini. Ya, since we were in the same class, i won't write about it again.
I was annoyed, as well. Kalo Cune bilang "esdua apa esema", saat itu Saya cuma bisa ngomong dalam hati,
Well, actually, ada hal yang 'beda' yang Saya rasakan selama setengah semester ini menjadi mahasiswa S2. Mengapa ujian dan/atau presentasi masih menjadi hal yang 'ditakuti' sih? Kalau kita mendewakan nilai, maka perilaku kita towards beberapa ujian juga akan 'berbeda' ya? Yah, Say that I am cursed, tapi Saya tidak begitu mementingkan nilai. Jeleknya? Saya akan menghadapi ujian sebagai bahan introspeksi, which is too late. Kalo Saya merasa ngga paham, ya Saya belajar lebih keras lagi, tapi ya, tetap semampunya. Kenapa belajar lagi? Since, kita gak bisa munafik juga kalau IP masih menjadi pertimbangan di luar sana. Tapi, Saya tidak begitu suka saat seseorang mendewakan IP dan akhirnya menghalalkan segala cara-khususnya saat ujian- agar nilainya baik.
Man, be honest, WITH YOURSELF!
I don't know, but, will you still be that proud if you get a good grade but it's not really yours?
Hmm, tiap orang memang memiliki nilai yang beda-beda sih, who am I to be this preachy, huh?!
Anyhei, Saya bersyukur punya Power Rangers. Entah perasaan Saya saja, atau memang team ini memang punya keinginan 'menggali' dan 'mempelajari' dalam mengerjakan tugas, dan bukan semata 'mencari nilai'. Saya merasa kami tidak cepat puas, tapi yang paling menyenangkan, saat kami semua merasa mentok, we'll throw to the floor. Mengharap feedback dan bantuan dari presentasi. Presentasi masih menjadi momok, tampaknya. Bahkan saat Saya menjadi mahasiswa S2. Presentasi memiliki banyak tujuan, dan kalau kita memandang presentasi ini sebagai bahan untuk menggali feedback sebelum ujian sebenarnya, seharusnya kita tidak perlu takut, lho. Makanya kami banci banget kalo waktunya presentasi. Daripada nanti 'dibantai' di presentasi sebenarnya. Lalalala.
Ih, apa sih nih, ngga jelas beut. Intinya, menjadi mahasiswa S2, Saya ingin memperdalam ilmu dan mencoba mengaplikasikan apa yang Saya pelajari, bukan sekedar memanjangkan nama yang tidak mungkin ditulis di kartu identitas juga.
*ini tulisan jelek banget ya, konten gak jelas, kaitan satu sama lainnya juga......*
jadi ya.. Minggu UTS sudah saya lalui-setelah sebelumnya berkenala di Surabaya- Sebenarnya saya mau menulis apa yang terjadi di ujian terakhir UTS kemarin, tapi ternyata sudah ditulis oleh sicune di sini. Ya, since we were in the same class, i won't write about it again.
I was annoyed, as well. Kalo Cune bilang "esdua apa esema", saat itu Saya cuma bisa ngomong dalam hati,
"Duile, masih jaman Cyyyiinn.."Yah, Saya emang punya potensi dimusuhin sih kalo masalah disiplin, dan konservatif, karena Saya mungkin berada di ekstrem kanan. Man, rules are made to keep the things work well. *sigh, yes, Saya emang kuno*
Well, actually, ada hal yang 'beda' yang Saya rasakan selama setengah semester ini menjadi mahasiswa S2. Mengapa ujian dan/atau presentasi masih menjadi hal yang 'ditakuti' sih? Kalau kita mendewakan nilai, maka perilaku kita towards beberapa ujian juga akan 'berbeda' ya? Yah, Say that I am cursed, tapi Saya tidak begitu mementingkan nilai. Jeleknya? Saya akan menghadapi ujian sebagai bahan introspeksi, which is too late. Kalo Saya merasa ngga paham, ya Saya belajar lebih keras lagi, tapi ya, tetap semampunya. Kenapa belajar lagi? Since, kita gak bisa munafik juga kalau IP masih menjadi pertimbangan di luar sana. Tapi, Saya tidak begitu suka saat seseorang mendewakan IP dan akhirnya menghalalkan segala cara-khususnya saat ujian- agar nilainya baik.
Man, be honest, WITH YOURSELF!
I don't know, but, will you still be that proud if you get a good grade but it's not really yours?
Hmm, tiap orang memang memiliki nilai yang beda-beda sih, who am I to be this preachy, huh?!
Anyhei, Saya bersyukur punya Power Rangers. Entah perasaan Saya saja, atau memang team ini memang punya keinginan 'menggali' dan 'mempelajari' dalam mengerjakan tugas, dan bukan semata 'mencari nilai'. Saya merasa kami tidak cepat puas, tapi yang paling menyenangkan, saat kami semua merasa mentok, we'll throw to the floor. Mengharap feedback dan bantuan dari presentasi. Presentasi masih menjadi momok, tampaknya. Bahkan saat Saya menjadi mahasiswa S2. Presentasi memiliki banyak tujuan, dan kalau kita memandang presentasi ini sebagai bahan untuk menggali feedback sebelum ujian sebenarnya, seharusnya kita tidak perlu takut, lho. Makanya kami banci banget kalo waktunya presentasi. Daripada nanti 'dibantai' di presentasi sebenarnya. Lalalala.
Ih, apa sih nih, ngga jelas beut. Intinya, menjadi mahasiswa S2, Saya ingin memperdalam ilmu dan mencoba mengaplikasikan apa yang Saya pelajari, bukan sekedar memanjangkan nama yang tidak mungkin ditulis di kartu identitas juga.
*ini tulisan jelek banget ya, konten gak jelas, kaitan satu sama lainnya juga......*
saat kami semua merasa mentok, we'll throw to the floor ==> kalo mentok, guling2 di lantai :))
ReplyDeleteIsshhh.. itu rahasia Cun.. Fajar aja gak boleh liat.. :p
ReplyDelete