cari di sini

March 03, 2010

Situs pertemanan?

Social networking dan efeknya bagi saya.
Beberapa minggu yang lalu, sempat diberitakan tentang hilangnya seorang anak yang dikaitkan dengan situs-situs pertemanan. Saya menyadari bahwa saya cukup ketergantungan dengan koneksi internet, dan juga situs-situs pertemanan. Bagaimana efek situs-situs pertemanan ini bagi saya??

Saya aktif dalam beberapa situs pertemanan, Facebook, Plurk dan Twitter. Sebelumnya saya juga aktif di Friendster, namun menyadari apa yang saya butuhkan dari friendster juga saya dapatkan dari facebook, maka saya memutuskan menutup akun pribadi saya di Friendster.
Hal ini juga saya lakukan untuk menghindari hal-hal di luar keinginan dan di luar kontrol saya.

Berkaitan dengan pemberitaan yang akhirnya mempertanyakan apakah facebook berbahaya atau tidak. Menurut saya, setiap hal yang ada di dunia ini, pasti memiliki sisi menguntungkan dan merugikan. Bagi saya, situs-situs pertemanan yang saya ikuti ini memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan dengan kerugian.

Plurk. Satu situs pertemanan yang biasanya menjadi tempat saya "curhat" dan mendapatkan penghiburan. Teman-teman saya di plurk adalah makhluk-makhluk luar biasa yang bisa merubah tret sedih menjadi lucu dan membuat saya tertawa. Tret yang serius jadi jenaka. Tret yang membicarakan politik menjadi tret yang isinya nama-nama makanan. Atau bahkan bisa juga pembahasan serius yang bisa merelief perasaan tidak enak yang sedang saya rasakan. Oh iya, di Plurk juga saya banyak melatih kemampuan berbahasa saya!
Banyak informasi yang bisa saya dapatkan di Plurk, pun, bila saya membutuhan bantuan atau info, saya bisa memintanya melalui Plurk.
Intinya, I Love Plurk!! I love you Plurkers!! You always flip my frown, made my day!!


Twitter. Tidak berbeda jauh dengan plurk, twitter juga memiliki bentuk sederhana dengan fungsi utama mensosialisasikan status terkini kita. Bedanya, Twitter tidak dibuat dengan struktur untuk berbalas-balasan. Sehingga, respon terhadap satu tret tidak bisa terbaca sebagai satu rangkaian. Itulah mengapa biasanya saya mempost hal-hal yang menurut saya tidak butuh respon atau memang sesuatu yang menurut saya hanya ingin saya bagi, bukan untuk berdiskusi. Respon, tetap menjadi satu hal yang ditunggu.

Facebook? Awalnya facebook menjadi satu sarana saya bersosialisasi dengan teman-teman, baik yang masih aktif dan sering bertemu, maupun teman-teman yang sudah lama tidak saya jumpai. Dengan fitur-fitur yang ada, facebook dapat menjadi salah satu sarana untuk mengenal orang dnegan lebih baik. Melalui informasi serta foto-foto yang memang disediakan. Saran saya: Hanya cantumkan hal-hal yang memang perlu dicantumkan. Dan pastikan privasi Anda terjaga, paling tidak, biarkan informasi Anda hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang memang menjadi teman-teman Anda di situs ini. DAN, pikirkan apakah Anda perlu berteman dengan orang-orang yang tidak Anda kenal?
Disamping berkembangnya berbagai aplikasi yang menurut saya terus menjauhkan facebook dari fungsi awal yang saya butuhkan, Facebook tetap mengcover beberapa kebutuhan saya dalam bersosialisasi. Seperti: mencari tahu teman saya yang telah lama tidak saya temui.
Saat urgent pun, saya bisa menghubungi orang-orang yang saya butuhkan. Selain itu saya juga bisa menyebarkan dan mendapatkan informasi penting yang saya butuhkan. Malam ini, di antara kesibukkan saya dan sahabat-sahabat saya, komunikasi kami yang penuh kegilaan di Facebook telah membuat saya terhibur dan sangat bahagia.

Situs-situs pertemanan, baik atau buruk? Tergantung bagaimana Anda menggunakannya, tergantung bagaimana Anda mengontrol diri Anda. Tergantung bagaimana Anda menghomati diri Anda.

No comments:

Post a Comment