cari di sini

January 11, 2012

Liburanku, mengejar masa depanku

Hello life!
Finally, I took a break for myself. You can imagine that there are a loooooot of papers around me that keep calling my name. Haha. Everybody need to take a breathe, right? RIGHT?
Okay than, I'll write in Indonesian ya.. Jadi, ceritanya tiba-tiba papa memutuskan untuk 'sedikit' mengubah tata bangunan di lantai atas, he said that "We need one more room." And I was like "Why should we?" But, don't bother, that's not what I want to share.

Keluargaku punya satu ahli bangunan yang diandalkan, namanya Misbah. Nah, mama suka karena dia tidak merokok dan tidak minum kopi, "ngga ngerepotin," kata mama. But then, dia juga maunya makan siang tersedia di rumah. Ngga mau beli sendiri di warteg deket rumah, yang biasanya lebih leluasa untuk memilih. Menurut Misbah, bikin gak efektif. Kelamaan jalan dan duduk-duduk di wartegnya. Anyway, dia 'tukang bangunan'nya ya, bukan mandor, dan dia biasanya punya minimal satu orang asisten yang disebut kenek. Intinya, kerja gesit, cerdas, dan rapi membuat keluargaku mengandalkannya pada perubahan-perubahan yang tidak bis akami lakukan sendiri.

Yang membuatku amazed adalah, minggu ini dia membawa anak yang aku takar usianya sekitar 15 tahun. Ternyata benar, dia kelas 2 SMP. Sedang libur sekolah katanya. Aku jadi memperhatikan anak ini. Untuk ukuran anak 15 tahun, aku merasa kagum dan iri. Dia mahir sekali melakukan ini itu yang berkaitan dengan pertukangan. Mengaduk pasir dan semen, memisahkan balok-balok yang terpaku untuk dibereskan dan diluruskan lagi pakunya, menggergaji dan lain-lain. Ah, aku lupa, namanya Saipul. Dia dengan mahirnya menggunakan kampak nya untuk beberapa hal. Aku sampai berpikir, pacarku pun pasti kalah mahir dengannya. Since, D memang jago untuk duduk dan berpikir. Untuk hal-hal yang berbau teknik dan mekanik, rasa-rasanya aku lebih jago.


Rasa ingin tahu membuatku bertanya tentang anak ini pada Misbah, pamannya. Bahkan, dia ternyata seringkali menjadi 'penggali jalanan'. Hatiku rasanya rontok. Badannya memang kekar, tapi tetap saja mukanya begitu muda. Mama dan papa sempat merasa kasihan karena nampaknya anak ini bekerja terlalu berat. Tapi kemudian, kami sadar, ini hal yang tidak buruk semata. Sekali lagi aku merasa sangat terinspirasi. Seorang anak berumur 15 tahun, menggunakan waktu berliburnya untuk ikut Pamannya menjadi tukang bangunan. Aku menjadi sangat malu. Karena pada beberapa saat sebelumnya, Aku dan teman-temanku meraung-raung mengharapkan liburan untuk 'berisitirahat'. Anak ini, Saipul, dia menggunakan liburannya untuk membuatnya lebih dekat dengan masa depannya. Aku tetap berharap dia bisa mendapatkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih 'ringan' sih. Tapi, keahlian inilah yang diajarkan oleh pamannya. Karena sejak kecil ia tinggal bersama pamannya ini. Yang sejak muda telah menjadi ahli bangunan.

Tiba-tiba aku merasa sakit perut dengan daftar panjang tujuan liburanku. Padahal aku baru melewati 1 semester saja. :|
"Terima kasih ya, Saipul. Saya jadi bersemangat untuk terus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan ini walaupun judulnya sedang ingin libur. Semoga kamu bisa menggapai apa yang kamu cita-citakan!"

No comments:

Post a Comment