Hehe, akhirnya gw membayar utang posting tentang 'kerja keras,' ini dia..
Well, beberapa minggu lalu gw ikut dalam sebuah projek, yang menyebabkan gw harus meninggalkan rumah sejak jam 4 pagi. Trust me, saat hari pertama itu rasanya BERRRAAATTTT banget. Pfftt. Trus, gw berpikir bahwa it ain't my very first time, actually. Being a freelancer sometime, yeah sometime, makes you have no regular working hours.. Tapi, berangkat jam 4 pagi itu huwooow banget rasanya.
Tapi kemudian gw merasa sangat bersyukur. Amat sangat bersyukur. Pada saat yang sama, gw berangkat bareng beberapa tetangga gw yang kerja di pabrik. Dalam perjalanan juga gw melihat bahwa jam 4 itu Jakarta sudah mulai berlari. Jalanan jauh dari kata sepi. Banyak badan-badan yang telah memulai perjuangan mereka, untuk menyambung hidup.
Perayaan tahun baru ini juga memberi gw cerita. Saat banyak orang, termasuk gw, mulai gelisah mengharap liburan akhir tahun, ada orang-orang yang tetap menjaga pintu perlintasan kereta, menjaga pintu komplek, berjualan helm dan jaket di pinggir jalan di malam tahun baru ini. Layaknya malam-malam lainnya. Dan ketika gw menuju ke rumah, pukul 3 pagi, beberapa pedagang telah berdatangan dan mulai menata tenda untuknya berjualan seperti minggu pagi biasanya. Bus-bus telah keluar dari poolnya. Mereka telah mulai bekerja. Gw harus bersyukur. Gw tidak menjalani ini setiap hari, dan gw tidak menjalani ini untuk menyambung hidup melainkan untuk mimpi gw. Aktualisasi diri.
Betapa baiknya Allah, karena gw gak yakin gw sekuat itu. Gw gak sekuat itu untuk bisa bertahan seperti orang-orang hebat di luar sana. Yang telah mulai bekerja saat hari baru mulai menggeliat, menggelitik matahari untuk bangun dan menyinari bagian bumi yang kita tempati. Ini juga membuat gw semakin menghargai para pekarya-pekarya di luar sana. Terima kasihatas inspirasinya agar gw terus berusaha, dan tidak terus mengeluh.
Well, beberapa minggu lalu gw ikut dalam sebuah projek, yang menyebabkan gw harus meninggalkan rumah sejak jam 4 pagi. Trust me, saat hari pertama itu rasanya BERRRAAATTTT banget. Pfftt. Trus, gw berpikir bahwa it ain't my very first time, actually. Being a freelancer sometime, yeah sometime, makes you have no regular working hours.. Tapi, berangkat jam 4 pagi itu huwooow banget rasanya.
Tapi kemudian gw merasa sangat bersyukur. Amat sangat bersyukur. Pada saat yang sama, gw berangkat bareng beberapa tetangga gw yang kerja di pabrik. Dalam perjalanan juga gw melihat bahwa jam 4 itu Jakarta sudah mulai berlari. Jalanan jauh dari kata sepi. Banyak badan-badan yang telah memulai perjuangan mereka, untuk menyambung hidup.
Perayaan tahun baru ini juga memberi gw cerita. Saat banyak orang, termasuk gw, mulai gelisah mengharap liburan akhir tahun, ada orang-orang yang tetap menjaga pintu perlintasan kereta, menjaga pintu komplek, berjualan helm dan jaket di pinggir jalan di malam tahun baru ini. Layaknya malam-malam lainnya. Dan ketika gw menuju ke rumah, pukul 3 pagi, beberapa pedagang telah berdatangan dan mulai menata tenda untuknya berjualan seperti minggu pagi biasanya. Bus-bus telah keluar dari poolnya. Mereka telah mulai bekerja. Gw harus bersyukur. Gw tidak menjalani ini setiap hari, dan gw tidak menjalani ini untuk menyambung hidup melainkan untuk mimpi gw. Aktualisasi diri.
Betapa baiknya Allah, karena gw gak yakin gw sekuat itu. Gw gak sekuat itu untuk bisa bertahan seperti orang-orang hebat di luar sana. Yang telah mulai bekerja saat hari baru mulai menggeliat, menggelitik matahari untuk bangun dan menyinari bagian bumi yang kita tempati. Ini juga membuat gw semakin menghargai para pekarya-pekarya di luar sana. Terima kasihatas inspirasinya agar gw terus berusaha, dan tidak terus mengeluh.
No comments:
Post a Comment