Hallo angin!
Angin, entah apa yang sedang terjadi padamu. Tempo lalu, hadirmu cukup ku rindukan lho. Ya, aku seringkali cranky dan resah saat udara terlalu panas. Tempo itu, aku kesal karena kamu tak juga datang. Kering. Panas.
Angin, kamu sedang libur ya? Seperti aku. Belakangan ini kamu sering datang. Kadang kala, kamu datang seperti sedang berlari kencang menyeberangi Jakarta. Sepertinya, kamu adalaha seorang pecinta yang tinggal di Bintaro dan kekasihmu tinggal di Bekasi. Kamu berlari melewat Jakarta secepat-cepatnya karena kamu sudah terlambat untuk kencan. Ya, tak jarang, ada beberapa hal yang terbawa atau jadi kaget dengan kecepatanmu itu.
Angin, apa kamu sedang galau. Yang sekarang sedang hips sekali di kalangan ku. Karena kamu tetiba datang. Tetiba pergi. Terkadang berhembus kuat dan menari-nari di satu tempat, lalu pergi begitu saja. Sementara, banyak yang kepayahan bertahan tanpa pegangan.
Angin, kamu memang ciptaan-Nya yang punya tenaga ekstra. Dengan kekuatanmu, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Membalikkan kapal, menerbangkan atap, mematahkan reklame. Maafkan kami ya, yang selama ini meremehkanmu, dan merusak sahabatmu, sang alam.
Angin, kamu bisa melakukan apa saja. Satu sore kamu menghantarkan awan yang menurunkan hujan di kotaku. Sesaat aku merasa sejuk. Wangi hujannya membuatku melayang ke sana-ke mari. Angin, kamu bisa melakukan apa saja. Kalau aku boleh meminta, bisikkan namaku di telinganya ya. Agar ia mengingat dan merindukanku.
Terima kasih angin. Semoga kamu tak terus lari-lari terlalu kencang ya. Tarianmu yang lembut mengalir selalu menyejukkanku.
No comments:
Post a Comment